clock
About Me
- Achmad Ariyanto Hariman
- Tangerang, Banten, Indonesia
- I wish that I can be a good friends for everyone, please remind me if I have mistakes to you
Blog Archive
I'm a member of
Theme Created by Achmad Ariyanto Hariman. Powered by Blogger.
Sunday, March 13, 2011
Be Yourself !!!
3/13/2011 05:33:00 PM |
Created by
Achmad Ariyanto Hariman |
Edit Post
Alkisah, di puncak sebuah mercusuar, tampak lampu mercusuar yang gagah dengan sinarnya menerangi kegelapan malam. Lampu itu menjadi tumpuan perahu para nelayan mencari arah dan petunjuk menuju pulang.
Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, dan ia pun berkata,
“Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah….Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”
Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya di sana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si lampu minyak senang sekali. Impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan si lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.
Saat itu, lampu itu menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lebih bermanfaab. Sebab, meski nyalanya tak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru membuat dirinya tidak bahagia dan memiliki arti
################################################################
Setelah membaca cerita tadi, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain. Mengapa hal itu terjadi? itu karena jika kita terus menerus menganggap diri kita lebih rendah dibandingkan dari orang lain, kita tidak akan dapat menemukan kemampuan diri kita sendiri dan selalu ingin menjadi orang tersebut
Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.
Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih dan memelihara keyakinan serta kepercayaaan diri. Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh
Karena itu
Sumber : www.andriewongso.com
Dari kejauhan, pada sebuah jendela kecil di rumah penjaga mercusuar, sebuah lampu minyak setiap malam melihat dengan perasaan iri ke arah mercusuar. Dia mengeluhkan kondisinya, dan ia pun berkata,
“Aku hanyalah sebuah lampu minyak yang berada di dalam rumah yang kecil, gelap dan pengap. Sungguh menyedihkan, memalukan, dan tidak terhormat. Sedangkan lampu mercusuar di atas sana, tampak begitu hebat, terang dan perkasa. Ah….Seandainya aku berada di dekat mercusuar itu, pasti hidupku akan lebih berarti, karena akan banyak orang yang melihat kepadaku dan aku pun bisa membantu kapal para nelayan menemukan arah untuk membawanya pulang ke rumah mereka dan keluarganya.”
Suatu ketika, di suatu malam yang pekat, petugas mercusuar membawa lampu minyak untuk menerangi jalan menuju mercusuar. Setibanya di sana, penjaga itu meletakkan lampu minyak di dekat mercusuar dan meninggalkannya di samping lampu mercusuar. Si lampu minyak senang sekali. Impiannya menjadi kenyataan. Akhirnya ia bisa bersanding dengan mercusuar yang gagah. Tetapi, kegembiraannya hanya sesaat. Karena perbandingan cahaya yang tidak seimbang, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan, dari kejauhan si lampu minyak hampir tidak tampak sama sekali karena begitu lemah dan kecil.
Saat itu, lampu itu menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yakni di dalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi di sanalah lebih bermanfaab. Sebab, meski nyalanya tak sebesar mercusuar, lampu kecil itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu kini tahu, sifat iri hati karena selalu membandingkan diri dengan yang lain, justru membuat dirinya tidak bahagia dan memiliki arti
################################################################
Setelah membaca cerita tadi, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil. Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat. Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain. Mengapa hal itu terjadi? itu karena jika kita terus menerus menganggap diri kita lebih rendah dibandingkan dari orang lain, kita tidak akan dapat menemukan kemampuan diri kita sendiri dan selalu ingin menjadi orang tersebut
Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.
Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih dan memelihara keyakinan serta kepercayaaan diri. Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh
Karena itu
Jadilah diri sendiri! Be yourself!
Sumber : www.andriewongso.com
Labels:
Artikel kehidupan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This Month Most Popular Post
-
Kelas 9K yang sudah 3 hari (mungkin 4 hari dari hari selasa) tanpa ojan rasanya sepi banget, nggak ada lawakan khasnya ojan, dia masuk rumah...
My Blog List
-
Sejarah Kopi di Indonesia13 years ago
-
Long Time No See12 years ago
-
Hey Dear11 years ago
-
Kebudayaan Indonesia13 years ago
-
-
-
Boyce Avenue13 years ago
-
-
-
Surat berisi Puisi13 years ago
-
-
Report day!12 years ago
-
-
Template Baru!13 years ago
-
MAWAR PERTAMA DAN TERAKHIR11 years ago
-
Cara Mengatasi Kurang Darah13 years ago
-
-
-
Insya Allah, We'll be there :)9 years ago
-
KOPASSUS REPUBLIK INDONESIA13 years ago
-
cerberus the underworld hound13 years ago
-
My Wishes in 201113 years ago
-
-
-
Bingung T__T14 years ago
-
Like A Rainbow13 years ago
-
Kisah Terima Kasih13 years ago
-
Cita-cita terbesar13 years ago
-
Tips Menabung13 years ago
-
~TAYLOR SWIFT~13 years ago
-
-
201212 years ago
-
-
Kuis tes iseng14 years ago
-
-
ulangan yg "meriah".15 years ago
2 Comment(s):
haha setuju banget sama post ini :)
"BE YOURSELF"
bener tuh dik, jangan selalu berusaha untuk menjadi orang lain, tapi berusahalah untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita
Post a Comment